Kamis 20 Januari 2022 pondok modern Daarul Abror Bangka menggelar Seminar Lokal bertempat di aula masjid Al-Rawdhoh yang teretak di dalam komplek kampus putra.
Acara dimulai sekitar pukul 09.00 yang di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah seorang santri, kemudian sambutan dan sekaligus membuka acara seminar secara resmi oleh Pimpinan pondok Modern Daarul Abror KH. Sofyan Abu Yamin, dan dimoderatori oleh Al-Ustadz Abdul Hamid SEI. salah seorang guru pendidik di lembaga pesantren tersebut.
Acara dihadiri oleh semua santri dan para asatidz putra yang kurang lebih lima ratus orang diantaranya KH. Sofyan Abu Yamin yang merupakan pimpinan dan pengasuh pondok putra. Direktur Tarbiyatul Mu'allimin Al-Islamiyah (TMI) Al-Ust. Ahmad Yani, S.Ag. dan Al-Ustadz. Marbawi S.Sos., M.Si selaku pemateri dalam seminar tersebut.
Dalam seminar yang bertajuk "Santri Menjawab Tantangan Abad 21" tersebut beliau memaparkan posisi strategis indonesia serta peranan penting santri dan keterlibatan mereka dalam membangun dan memajukan umat.
Al-Ustadz Marbawi S.Sos., M.Si yang juga merupakan sebagai Alumni pondok modern Gontor sekitar tahun 1992 dan Ceo dari Institut Studi Strategi Indonesia (ISSID) tersebut memaparkan, pentingnya pendidikan kedisiplinan di pondok. dan pentingnya mempelajari ilmu secara mendalam sampai tingkat rosih atau dalam istilah orang bangka disebut sampai ngerasok(red), karena semua ilmu itu mudah selama kita anggap mudah, sesulit apapun ilmu pasti bisa dipelajari, tidak ada ilmu yang tidak bisa dipelajari dengan catatan harus senang dan mencintai ilmu tersebut lanjut beliau.
Alumni dan penerima beasiswa Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Islam Indonesia (UII) ini menyampaikan dalam acara seminar tersebut beliau menjelaskan bahwa: modal yg paling dahsyat yg beliau dapatkan di pondok adalah:
1. Disiplin waktu yg merupkn kunci keberhasilan di mana sja berada, baik itu rumah tangga di perusahaan dan lain sebagainya.
2. Memperdalam Ilmu sampai rosih fil ilmi.
3. Ukhuwah/ jaringan sesama almamater.
4. Menghormati orang Tua dan Guru
5. Sabar dan tekun selalu mencoba sampai berhasil.
6. Membaca buku sebanyak-banyaknya, baik buku pelajaran maupun buku di luar pelajaran yang bisa didapatkan dri perpustakaan sekolah.
Dalam hal menuntut ilmu sampai tingkatan rosih fil ilmi, beliau mencontohkan dengan pengalaman beliau sendiri sewaktu masih menuntut ilmu di pondok modern Daarussalam Gontor dimana beliau memfotocopy salah satu buku pelajarannya tanpa menjilidnya yang kemudian beliau pelajari satu lembar setiap hari sampai benar-benar mendalam dan menguasai, yang hari berikutnya beliau lakukan hal yang serupa terhadap lembaran/ halaman lainnya.
Satu hari sebelumnya beliau sempat mengisi seminar yang dihadiri oleh jajaran pimpinan dan para guru putra dan putri serta tenaga pendidik pondok modern Daarul abror dengan tema "Pesantren dan Tantangan Abad 21" yang kemudian pada hari berikutnya dilanjutkan dengan seminar serupa di kampus putri pondok modern Daarul Abror.
Sebelum mengakhiri pembicaraannya, beliau mengingatkan akan pentingnya terfokus dalam memahami satu dsiplin ilmu terlebih dahulu mengingat terlalu luasnya ilmu, terlalu singkatnya umur dan terlalu banyaknya masalah yang dihadapi. baru kemudian memperdalam ilmu yang lainnya.